Minggu, 01 Februari 2015

PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF



PROPOSAL
PENGARUH PEMBERIAN REWARD TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN
PKN DI MI YPI BATUMARTA II

DISUSUN OLEH:
RUSMALA DEWI (12 22 045)
KELAS : A.5.1

DOSEN PENGAMPU : Elfiana, M.Pd
MATA PELAJARAN : PENELITIAN KUANTITATIF

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BATURAJA
2015


KATA PENGANTAR



        Puji syukur terhadap allah SWT atas rahmat dan hidayahnya sehingga dapat memberikan kesempatan pada penulis proposal ini. Shalawat serta salam penulis limpahkan kepada nabi Muhammad SAW yang merupakan tauladan bagi seluruh umat.
        Penulis telah berusaha secara maksimal agar makalah ini benar-benar memadai dan mudah di pahami. Proposal ini di susun sedemikian mungkin sehingga urutan materi bersifat logis. Proposal ini di harapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
       Penulis menyadari sepenuhnya bahwa sebagai manusia yang dhaif, yang memiliki kekurangan dan keterbatasan , maka dari itu penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna.
        Penulis dengan senang hati akan menerima kritik,saran dan masukan yang dapat mengembangkan proposal ini sehingga dapat bermanfaaat bagi kita semua
                   



                                                                   Baturaja, 6 Januari 2015


                                                                          penulis





DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR  ......................................................................................  i
 DAFTAR ISI  .................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A.    Latar belakang  .........................................................................................  1
B.    Identifikasi masalah  .................................................................................  2
C.    Batasan masalah  ......................................................................................  2
D.    Rumusan masalah  ....................................................................................  3
E.     Tujuan penelitian  .....................................................................................  3
F.     Manfaat penelitian  ...................................................................................  3
G.    Hipotesis tindakan  ...................................................................................  4
H.    Definisi operasional  .................................................................................  5
BAB 11 KAJIAN PUSTAKA
A.    Kajian teori  ..............................................................................................  7
B.    Kerangka konseptual  ............................................................................... 10
BAB 111 METODOLOGI PENELITIAN
A.    Jenis penelitian  ......................................................................................... 11
B.    Setting penelitian  ..................................................................................... 11
C.    Siklus penelitian  ....................................................................................... 12
D.    Teknik dan alat pengumpulan data  .......................................................... 14
E.     Teknik analisis data  ................................................................................. 15
F.     Prosedur penelitian  .................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA 
  



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar pada setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu sepanjang hidupnya. Sedangkan proses belajar mengajar merupakan kegiatan pokok sekolah yang di dalamnya terjadi proses siswa belajar dan guru mengajar dalam konteks interaktif dan terjadi interaksi edukatif antara guru dan siswa, sehingga terdapat perubahan dalam diri siswa baik perubahan pada tingkat pengetahuan, pemahaman dan keterampilan ataupun sikap. Melalui proses mengajar tersebut akan dicapai tujuan pendidikan tidak hanya dalam hal membentuk perubahan tingkah laku dalam diri siswa, akan tetapi juga meningkatkan pengetahuan yang ada dalam diri siswa.
Dalam pendidikan saat ini, guru seringkali mendapatkan kesulitan dalam pembelajaran. Misalnya: siswa merasa bosan ketika pembelajaran berlangsung karena tidak ada yang membuat semangat dalam pembelajaran tersebut. Hal ini menyebabkan kurang aktifnya siswa dalam kegiatan pembelajaran, apalagi pada pelajaran yang dianggapnya sulit.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik dalam jalur formal. Guru dalam menjalankan fungsinya diantaranya berkewajiban untuk menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dialogis, dan memberikan motivasi kepada siswa dalam membangun gagasan, prakarsa, dan tanggung jawab siswa untuk belajar.
Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, maka harus dicarikan solusi. Seorang guru perlu mengembangkan pendekatan dan metode yang lebih bervariatif untuk mengatasi berbagai kesulitan siswa seperti rasa jenuh, bosan, adanya kemungkinan peserta didik kurang mendapat motivasi dari orang tua siswa dalam mendukung anaknya atau faktor lingkungan yang kurang mendukung. Untuk itu, guru harus mencari strategi atau inisiatif agar siswa dapat tertarik atau lebih antusias dalam proses belajara mengajar.
Teori motivasi yang dikemukakan oleh Salvin bahwa motivasi belajar adalah memberikan penghargaan kepada kelompok terhadap personal maupun kelompok yang mampu mengekspresikan ide, pernyataan serta pendapat. Pemberian Perhatian. Pemberian perhatian yang cukup terhadap siswa dengan segala potensi yang dimilikinya merupakan bentuk motivasi yang sederhana, karena banyak yang tidak memiliki motivasi belajar diakibatkan tidak dirasakannya adanya perhatian. Sebagaimana yang dijelaskan Dimyati dan Mudjiono (2002:42) prinsip-prinsip yang berkaitan dengan perhatian dan motivasi pembelajaran yaitu perhatian merupakan peranan penting dalam kegiatan belajar.
Pemberian hadiah dan pujian merupakan reward atau penghargaan atas perilaku baik yang dilakukan anak. Hal ini sangat diperlukan dalam hubungannya dengan minat dan penerapan disiplin pada anak. Reward atau penghargaan memiliki tiga fungsi penting dalam mengajari anak berperilaku yang disetujui secara sosial. Fungsi yang pertama ialah memiliki nilai pendidikan. Yang kedua, pemberian reward harus menjadi motivasi bagi anak untuk mengulangi perilaku yang diterima oleh lingkungan atau masyarakat. Melalui reward, anak justru akan lebih termotivasi untuk mengulangi perilaku yang memang diharapkan oleh masyarakat. Fungsi yang terakhir ialah untuk memperkuat perilaku yang disetujui secara sosial dan tiadanya penghargaan melemahkan keinginan untuk mengulangi perilaku tersebut. Dengan kata lain, anak akan mengasosiasikan reward dengan perilaku yang disetujui masyarakat.
Berdasarkan pangalaman di lapangan, anak kelas I di sekolah dasar amat senang apabila usaha belajarnya dihargai dan mendapat pengakuan dari guru, walaupun amat sederhana. Oleh karena itu, para guru nampaknya jangan terlalu pelit untuk menberikan penghargaan, selama dilakukan dengan memperhatikan waktu dan cara yang tepat. Penghargaan itu sendiri dapat dimaknai sebagai alat pengajaran dalam rangka pengkondisian siswa menjadi senang belajar.
Oleh karena itu, peneliti mencoba membuat siswa lebih aktif didalam kegiatan pembelajaran, dan meningkatkan semangat belajar dalam diri siswa. Dengan pemberian reward kepada siswa, diharapkan dapat meningkatkan motivasi mereka untuk lebih giat belajar dalam proses pembelajaran di kelas.
B.     Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, makda masalah penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1.      Masih rendahnya minat dan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran pkn
C.    Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada adakah pengaruh pemberian reward terhadap motivasi belajar siswa kelas v pada mata pelajaran pkn di mi ypi batumarta 11.
D.    Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang penelitian di atas, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian  yaitu “Seberapa besar pengaruh pemberian reward terhadap motivasi belajar siswa kelas v pada mata pelajaran pkn di mi ypi batumarta 11?”
E.      Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi tentang pengaruh pemberian reward terhadap motivasi belajar siswa kelas v pada mata pelajaran pkn di mi ypi batumarta 11. Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah untuk menjelaskan “Pengaruh pemberian reward terhadap motivasi belajar siswa kelas v pada mata pelajaran pkn di mi ypi batumarta 11”.

F.      Manfaat Penelitian
1.             Manfaat bagi pendidik
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan studi lanjutan bagi guru yang relevan dan bahan kajian ke arah pengembangan kompetensi mengajar guru dalam proses belajar mengajar di kelas agar guru dapat meningkatkan kualifikasinya sebagai upaya untuk meningkatkan profesionalisme. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi pengembangan ilmu dan pengetahuan terutama yang berhubungan dengan motivasi siswa dalam proses berlangsungnya belajar mengajar di kelas.

2.    Manfaat bagi sekolah
Kegunaan penelitian ini bagi sekolah secara praktis diharapkan dapat memiliki kegunaan sebagai berikut.
a.       Memberikan informasi bagi sekolah agar meningkatkan kualifikasinya sebagai  lembaga pendidik dalam meningkatkan profesionalisme sekolah.
b.      Sebagai bahan masukan bagi sekolah bahwa memberikan motivasi siswa dapat dipengaruhi oleh pemberian reward.
3. Manfaat bagi peneliti
a.       Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai temuan awal untuk melakukan penelitian lanjut tentang model-model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
b.      penelitian ini bisa menjadikan bahan masukan bagi peneliti untuk kepentingan pengembangan ilmu bagi pihak-pihak yang berkepentingan guna menjadikan penelitian yang lebih lanjut terhadap objek sejenis atau aspek lainnya yang belum tercakup dalam penelitian ini.
4. Manfaat bagi peseta didik
a.       Supaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa
b.      Dapat menumbuhkan minat belajar siswa supaya hasil belajar meningkat.
G.    Asumsi Penelitian
Arikunto (2003:60-61) bahwa asumsi penelitian atau anggapan dasar penelitian dipandang sebagai landasan teori atau titik tolak pemikiran yang digunakan dalam suatu penelitian, yang mana kebenarannya diterima oleh peneliti. Selanjutnya dikemukakan bahwa, peneliti dipandang perlu merumuskan asumsi-asumsi penelitian dengan maksud:
1.      Agar terdapat landasan berpijak yang kokoh bagi masalah yang sedang diteliti;
2.      Untuk mempertegas variabel-variabel yang menjadi fokus penelitian;
3.      Berguna untuk kepentingan menentukan dan merumuskan hipotesis.
Dalam kaitannya dengan kepentingan penelitian ini dapat dirumuskan asumsi-asumsi sebagai berikut.
1.      Salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa adalah dengan memberikan reward atau penghargaan baik berupa hadiah ataupun pujian.
2.      Teori motivasi Salvin, Motivasi belajar adalah memberikan penghargaan kepada kelompok terhadap personal maupun kelompok yang mampu mengekspresikan ide, pernyataan serta pendapat. Pemberian Perhatian. Pemberian perhatian yang cukup terhadap siswa dengan segala potensi yang dimilikinya merupakan bentuk motivasi yang sederhana.
3.      Prinsip-prinsip yang berkaitan dengan perhatian dan motivasi pembelajaran yaitu perhatian merupakan peranan penting dalam kegiatan belajar. (Dimyati dan Mudjiono, 2002:42).
H.    Ruang Lingkup Penelitian
Berdasarkan contoh suatu penelitian yang berjudul “Pengaruh Pemberian Reward terhadap Motivasi Belajar Siswa kelas v pada mata pelajaran pkn di mi ypi batumarta 11” dapat dirumuskan sub bagian ruang lingkup sebagai berikut,
Ruang lingkup penelitian ini meliputi dua variabel, yakni :
1.      Satu variabel bebas : Reward
2.      Satu variabel terikat : Motivasi Belajar
Kedua variabel diatas selanjutnya dijabarkan ke dalam beberapa indikator berdasarkan teori yang dikemukakan oleh para ahli. Adapun penjabaran variabel penelitian menjadi indikator penelitian di tunjukkan dalam tabel berikut.
Tabel 1 Penjabaran Variabel Penelitian ke dalam Indikator Penelitian
No.
Variabel
Indikator
1.
Reward
1.   Hadiah
2.   Pujian
3.   Memberi angka
4.   Penilaian
2. 
 Motivasi Belajar
Nilai-nilai motivasi
Oemar hamalik (2005:161)
Tekun dalam menghadapi tugas, ulet dalam menghadapi kesulitan, menunjukkan minat pada berbagai masalah, mandiri, kreatif, dapat mempertahankan pendapat dan tidak mudah melepas apa yang diyakininya. (Sardiman (1986:82)
5. Teori-teori motivasi
Selanjutnya indikator-indikator penelitian di atas dikembangkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan yang akan diberikan kepada siswa/i kelas v pada mata pelajaran pkn di mi ypi batumarta 11 selaku subjek penelitian. Penggunaan istilah subjek penelitian dilakukan karena dalam penelitian ini seluruh populasi yakni sebanyak 105 siswa kelas V dijadikan responden penelitian
I.       Definisi Operasional
Definisi operasional variabel bertujuan untuk menjelaskan makna variabel yang sedang diteliti. Adapun definisi operasional variabel penelitian diuraikan sebagai berikut.
1.    Reward
Reward adalah satu alat pendidikan untuk mendidik anak-anak supaya a    nak menjadi merasa senang karena perbuatan dan pekerjaannya mendapat penghargaan. Atau dengan kata lain, reward adalah alat pendidikan preventif dan represif yang menyenangkan dan bisa menjadi pendorong atau motivator belajar bagi murid. Reward sebagai alat untuk mendidik tidak boleh bersifat sebagai upah. Ada 3 jenis reward atau penghargaan, yaitu hadiah berupa barang/benda, pujian (praise) dan perlakuan istimewa.
2.    Motivasi belajar
Motivasi merupakan suatu kekuatan yang dapat mendorong seseorang melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan. Motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga dapat mencapai tujuan.
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan dalam diri seseorang dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubahnya pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu. Jadi Motivasi belajar merupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan.
Motivasi belajar juga berarti sebagai keseluruhan daya penggerak, pendorong, dari dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang diwujudkan dalam bentuk adanya kebutuhan, dorongan dan usaha siswa dalam melakukan aktivitas guna mencapai tujuan.



BAB 11
KAJIAN PUSTAKA
A.    Kajian Teori
1.    Reward
a.    Konsep Dasar Reward
1)   Definisi Reward
Reward (ganjaran), merupakan suatu teori penguatan positif yang bersumber dari teori behavioristik. Menurut teori behavioristik belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat darinya adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata lain belajar adalah merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil dari interaksi antara stimulus dan respon.
Menurut Ngalim Purnomo reward adalah alat untuk mendidik anak-anak supaya anak dapat merasa senang karena perbuatan atau pekerjaanya mendapat penghargaan.
Menurut Amir Daien indrakusuma reward adalah penilaian yang bersifat posistif terhadap belajar siswa.
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa reward adalah suatu segala sesuatu berupa penghargaan yang menyenangkan perasaan yang diberikan kepada siswa karena hasil baik dalam proses pendidikannya dengan tujuan agar senantiasa melakukan pekerjaan yang baik dan terpuji.
Peranan reward dalam proses pengajaran cukup penting terutama sebagai faktor eksternal dalam mempengaruhi dan mengarahkan perilaku siswa. Hal ini di dasarkan atas berbagai pertimbangan logis, diantaranya reward ini dapat menimbulkan motivasi belajar siswa dan dapat mempengaruhi perilaku positif dalam kehiduan siswa.
Reward merupakan alat pendidikan yang mudah dilaksanakan dan sangat menyenangkan bagi para siswa. Untuk itu, Reward dalam suatu proses pendidikan sangat dibutuhkan kebenarannya demi meningkatkan motivasi belajar siswa.
Maksud dari pendidik memberikan Reward kepada siswa adalah supaya siswa menjadi lebih giat lagi usahanya untuk memperbaiki atau mempertinggi prestasi yang telah dicapainya, dengan kata lain siswa menjadi lebih keras kemauannya untuk belajar lebih baik.
2)        Tujuan Reward
Mengenai masalah reward, perlu peneliti bahas tentang tujuan yang harus dicapai dalam pemberian reward. Hal ini dimaksudkan, agar dalam berbuat sesuatu bukan karena perbuatan semata-mata; namun ada sesuatu yang harus dicapai dengan perbuatannya, karena dengan adanya tujuan amak akan memberi arah dalam melangkah.
Tujuan yang harus dicapai dalam pemberian reward adalah untuk lebih mengembangkan dan mengoptimalkan motivasi yang bersifat intrinsik dari motivasi ekstrinsik, dalam artian siswa melakukan suatu perbuatan, maka perbuatan itu timbul dari kesadaran siswa itu sendiri.
Jadi, maksud dari reward itu yang terpenting bukanlah hasil yang dicapai seorang siswa, tetapi dengan hasil yang dicapai siswa, guru bertujuam membentuk kata hati dan kemauan yang lebih baik dan lebih keras pada siswa.
Seperti halanya telah disinggung diatas, bahwa Reward disamping merupakan alat pendidikan represif yang menyenangkan, Reward juga dapat menjadi pendorong atau motivasi bagi siswa belajar lebih baik lagi.
2.             Motivasi Belajar
a.    Konsep Dasar Motivasi Belajar
1)   Definisi Motivasi belajar
Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seorang yang di tandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Wasty Soemanto berpendapat bahwa motivasi adalah suatu perubahan tenaga yang di tandai oleh dorongan afektif dan reaksi-reaksi pencapaian tujuan.
Tabrani Rusyan berpendapat, bahwa motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan.  
Heinz Kock memberikan pengertian motivasi adalah mengembangkan keinginan untuk melakukan sesuatu.
Dalam uraian diatas, motivasi dapat didefinsikan sebagai suatu pendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang mengarahkan ke tingkah yang positif.  
Hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan menafsirkan tentang belajar. Seringkali pula perumusan dan penafsiran tentang belajar itu berbeda-beda. Dalam uraian ini penulis akan mengutip belajar menurut pandangan behavioristik.
Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuan untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon.
Motivasi belajar merupakan unsur yang penting dalam proses pembelajaran. Ada atau tidaknya motivasi belajar dalam diri siswa akan menentukan apakah siswa akan terlibat serta aktif dalam proses pembelajaran atau bersifat pasif tidak peduli. Kedua kondisi ini tentu saja berakibat yang sangat berbeda dalam proses pembelajaran dan hasilnya.
Dalam ruang kelas guru dihadapkan dengan berbagai macam siswa. Guru terkadang mengalami kesulitan untuk dapat memotivasi siswanya. Hal ini disebabkan oleh banyak hal: misalnya keterbatasan waktu, kebutuhan emosional setiap siswa yang perlu diperhatikan guru, tuntutan hasil yang belajar yang sesuai, dan lain-lain. Berbagai kondisi tersebut menjadi sumber stres bagi para guru sehingga tidak bisa melaksanakan fungsinya sebagai motivator.
Komponen utama motivasi ada tiga yaitu kebutuhan, dorongan, dan tujuan. Kebutuhan muncul apabila terjadi ketidakseimbangan antara yang dimiliki dengan yang diharapan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada harapan atau pencapaian tujuan. Tujuan dalam hal ini adalah sebagai pemberi arahan pada perilaku manusia di dalamnya perilaku membaca pemahaman.
Motivasi mendorong timbulnya kelakuan dan mempengaruhi serta mengubah kelakuan. Fungsi motivasi meliputi:
1.      Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan.
2.      Motivasi berfungsi sebagai pengarah.
3.      Motivasi berfungsi sebagai penggerak.
Dalam kegiatan pembelajaran, menurut Oemar Hamalik, motivasi mengandung nilai-nilai sebagai berikut:
1.      Motivasi menentukan tingkat keberhasilan perbuatan belajar murid
2.      Pembelajaran yang bermotivasi pada hakekatnya adalah pembelajaran   yang disesuaikan dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang ada pada murid.
3.      Pembelajaran yang bermotivasi menuntut kreatifitas dan imajinasi guru untuk berusaha secara sungguh-sungguh mencari cara-cara yang relevan dan sesuai guna membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa
4.      Berhasil atau gagalnya dalam menggunakan motivasi dalam pembelajaran erat pertaliannya dengan pengaturan disiplin kelas.
5.      Penggunaan motivasi dalam mengajar buku saja melengkapi prosedur mengajar, tetapi juga menjadi faktor yang menentukan pengajaran yang efektif.
Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakuan sesuatu sehingga dapat mencapai tujuan.
2) Jenis-jenis Motivasi
Berdasarkan jenis motivasi, motivasi dikelompokan menjadi dua macam, yaitu;
a) Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang tercaup didalam situasi belajar dan menemui kebutuhan dan tujuan-tujuan siswa. Motivasi ini sering juga disebut motivasi murni. Motivasi yang sebenarnya adalah motivasi yang timbul dalam diri siswa sendiri.
Motivasi Intrinsik ini adalah motivasi yang hidup dalam diri siswa dan berguna bagi motivasi belajar yang fungsional.
Dalam hal ini, reward tidak diperlukan karena tida akan mempunyai dampak bagi siswa, arena dalam hal ini motivasi tumbuh dalam diri siswa itu sendiri, tanpa adanya faktor eksternal. Motivasi intrinsik adalah bersifat riil dan inilah motivasi yang sesungguhnya yaitu dari kemauan siswa itu sendiri.
b) Motivasi Ekstrinsik
Motivasi Ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, seperti angka kredit, ijasah, hadiah, dan lain-lain. Motivasi ekstrinsik ini tetap diperlukan di sekolah, sebab pengajaran di sekolah tidak semuanya menarik minat siswa atau sesuai dengan kebutuhan siswa. Lagi pula sering sekali siswa belum mengetahui untuk apa ia belajar hal-hal yang diberikan di sekolah. Karena itu motivasi terhadap pelajaran itu perlu dibangkitkan oleh para guru sehingga siswa mau dan ingin belajar. Dalam hal ini guru dapat menentukan sendiri cara bagaimana untuk memotivasi siswa supaya aktif dalam pembelajaran di kelas.
B.     Kerangka Konseptual
Berdasarkan teori yang telah diuraikan terlebih dahulu dapat dituliskan kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagian besar siswa hasil belajar yang diperoleh pada pembelajaran Pkn pada kelas V masih rendah. Oleh karena itulah diperlukan upaya guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan pemberian reward, maka hasil belajar siswa pada pembelajaran Pkn. Hal ini dilakukan dalam proses perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen.



BAB 111
METODOLOGI PENELITIAN

A.    Jenis Penelitian
Menilik rumusan masalah yang diajukan, penelitian ini adalah penelitian jenis kuantitatif yang berbentuk eksperimen. Penelitian ini menggunakan rancangan atau desain penelitian Quasy Eksperimen (Eksperimen Semu), yaitu suatu eksperimen yang pengendalian terhadap variabel non-eksperimental tidak begitu ketat, dan penentuan sampelnya tidak menggunakan randomisasi, yaitu dengan model Non Randomized Pre-Post Test Control Group.
B.     Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:
Variabel Bebas            : Reward
Variabel Terikat          : Motivasi belajar
C.    Populasi dan sampel
a.    Populasi
Margono menjelaskan populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian penelitian dalam ruang lingkup, waktu yang ditentukan peneliti. (Margono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta. PT. Rineka Cipta. Hal, 100). Sedangkan menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi IV). Jakarta. PT. Rineka Cipta. Hal, 97. Dalam penelitian ini populasinya adalah siswa-siswa kelas yang berjumlah 105 siswa (terbagi dalam 4 kelas yaitu kelas VA, kelas VB, kelas VC, dan kelas VD).
b.   Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel adalah meneliti sebagian populasi. Suharsimi Arikunto (1996:117), menegaskan apabila subjek eksperimen kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya, sehingga eksperimen yang dipakai termasuk model eksperimen populasi.
Dalam penelitian ini, dipakai teknik sampling model quota sampling, yang terbagi dalam bentuk populasi (kelas-kelas). Dimana dua kelas; satu kelas sebagai kelompok yang diberi perlakuan reward (kelas VA, berjumlah 27 siswa/i) dan satu kelas sebagai kelompok yang tidak diberi perlakuan reward (kelas VB, berjumlah 25 siswa/i). Dengan demikian, jumlah  sampel secara keseluruhan ada 52 siswa/i atau sekitar 25 %.
D.    Jenis da Sumber Data
Data adalah keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian (analisis atau kesimpulan).
Penelitian yang berjudul “Pengaruh Pemberian Reward terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas v Pada Mata Pelajaran Pkn di MI YPI Batumarta 11, data yang dapat dipaparkan adalah data yang dikumpulkan mencakup data primer dan data sekunder. Data primer berupa persepsi siswa terhadap tingkat pemberian Reward sebagai variabel bebas (X), sedangkan data sekundernya adalah motivasi belajar siswa sebagai variabel terikat (Y) yang mana datanya diambilkan dari rata-rata sekor tes seluruh mata pelajaran yang telah diolah oleh wali kelas. Untuk menggambarkan secara jelas tentang data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, dapat disajikan dalam bentuk tabel 3.
Tabel 4 Data dan Sumber Data Penelitian
No.
Data
Sumber Data
1.
2.
Pemberian Reward
Motivasi belajar siswa
Siswa (responden)
Siswa (responden)

E.     Teknik dan Alat Pengumpula Data
Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data dalam penelitian, dibutuhkan sebuah alat atau instrumen, adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala Likert yang menggunakan lima alternatif jawaban.
Adapun pembuatan skala motivasi belajar ini, berawal dari sejumlah indikator motivasi belajar sebagaimana yang telah disebutkan Sardiman (1986:82) dalam bab sebelumnya tentang ciri-ciri motivasi belajar , yaitu : tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukkan minat pada berbagai masalah, mandiri, kreatif, dapat mempertahankan pendapat dan tidak mudah melepaskan apa yang diyakininya, dan senang mencari dan memecahkan masalah.
F.     Teknik Analisis Data
Sesuai dengan jenis penelitian dan jenis data, maka analisis yang digunakan dalam eksperimen ini adalah analisis kuantitatif dengan penggunaan rumus stastistik yang dalam pelaksanaan analisisnya menggunakan komputer program SPSS (Statistic Program for Social Sciences), adapun teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kovarian (anakova). Teknik ini dipakai untuk menguji perbedaan hasil perlakuan awal pre-test  dengan hasil pos-test, atau meramalkan efektif tidaknya penerapan variabel  X terhadap variabel Y.



DAFTAR PUSTAKA

M. Ngalim Purwanto,  Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 182
Menurut Amir Daien Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasiona, 1973), hlm. 159

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Bandung; Bumi Aksara, 2001), hlm. 158
Tabrani Rusyan, dkk. Pendekatan dalam proses Belajar Mengajar. (Bandung: CV Remaja Rosdakarya, 1989), hlm. 95
Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005), hlm. 20




1 komentar:

  1. 1xbet korean - legalbet.co.kr
    Is the casino legit or a scam? — We do have instructions from a reputable gaming site that will help you if you are a 1xbet com gh legit gambling site with a

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.